Mungkinkah APH, Pelaku Pengancaman Warga Muhammadiyah Diberhentikan dari BRIN? Ini Jawaban Kepalanya

Pelaku pengancaman warga Muhammadiyah, APH berkemungkian untuk diberhentikan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
ist
Peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin, dalam acara DOFIDA (Dialog Obrolan Fakta Ilmiah Populer dalam Sains Antariksa) di kanal YouTube BRIN Indonesia pada 2022 lalu. Simak profil APH alias Andi Pangerang Hasanuddin, peneliti BRIN yang mengancam warga Muhammadiyah. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pelaku pengancaman warga Muhammadiyah, APH berkemungkian untuk diberhentikan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Kemungkinan tersebut ditanggapi Laksana Tri Handoko selaku kepala BRIN.

Menurutnya bahwa terkiat kemungkinan itu menunggu sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final.

"Kita tunggu saja nanti Majelis," kata Laksana kepada Tribunnews.com, Selasa (25/4/2023).

Diketahui Sidang Majelis Etik ASN dalam tindakan yang dilakukan Andi Pangerang Hasanuddin dijadwalkan akan diagendakan Rabu (26/4/2023).

Nantinya setelahnya sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final.

Diberitakan sebelumnya oknum Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin yang berkomentar tak bijak di akun Facebook peneliti antariksa BRIN, Prof Thomas Jamaluddin, meminta maaf atas komentar yang dibuatnya.

Baca juga: Profil dan Biodata APH, ASN di BRIN yang Ancam Warga Muhammadiyah Karena Beda Lebaran

Baca juga: Kantor Pemerintahan Dilarang Gelar Halalbihalal, Mahfud MD Beri Penjelasan

Diketahui dalam komentarnya di akun Facebook AP Hasanuddin, Peneliti BRIN tersebut menuliskan ancam halalkan darah Muhammadiyah hingga siap di penjara.

"Melalui Surat ini memohon maaf kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah atas komentar saya di Facebook terhadap seluruh warga Muhammadiyah di akun Facebook tertanggal Minggu, 23 April 2023," kata Andi, dikutip dari surat yang dikirim Profesor Thomas Djamaluddin kepada Tribunnews.com, Senin (24/4/2023).

Andi melanjutkan dalam suratnya komentar tersebut dikarenakan rasa emosi dan ketidakbijaksanaan saya saat melihat akun Thomas Djamaluddin diserang oleh sejumlah pihak.

"Saya MEMINTA MAAF SEBESAR-BESARNYA KEPADA PIMPINAN DAN SELURUH WARGA MUHAMMADIYAH yang merasa tersinggung dengan komentar saya tersebut. Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan semacam ini lagi di waktu-waktu mendatang. Demikian surat pernyataan ini dibuat, atas perhatian masyarakat semua, saya ucapkan terima kasih," pungkasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Soal Tawaran Jadi Cawapres Ganjar, Gerindra Jambi: Cita-cita Gerindra Pak Prabowo Jadi Presiden

Baca juga: Soal Tawaran Jadi Cawapres Ganjar, Gerindra Jambi: Cita-cita Gerindra Pak Prabowo Jadi Presiden

Baca juga: Jelang Musim Kemarau, BMKG Deteksi 64 Titik Panas di Jambi

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved